MENGUJI VALIDITAS INSTRUMEN SURVEI

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 1993). Instrumen survei yang baik memiliki tingkat kevalidan tinggi sebaliknya instrumen survei yang buruk memiliki tingkat kevalidan rendah. Instrumen survei yang baik akan menghasilkan data yang benar yang akan mengantarkan peneliti pada suatu kesimpulan penelitian yang sesuai dengan kenyataan. Sebaliknya, instrumen survei yang buruk akan menghasilkan data yang tidak benar sehingga menghasilkan kesimpulan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Bermula dari instrumen yang buruklah ketetapan “garbage in garbage out” berlaku.

Untuk menghasilkan instrumen survei yang baik, setidaknya ada dua hal yang harus diperhatikan. Pertama, instrumen survei sebaiknya disusun berdasarkan landasan teori yang tepat. Langkah ini bisa dimulai dengan melakukan studi pustaka untuk menentukan sejumlah variabel penelitian yang akan dikaji. Perlu diingat bahwa variabel ada yang terukur dan ada variabel yang tidak terukur. Kita dapat dengan mudah menilai suatu variabel jika variabelnya terukur. Sebagai contoh, variabel berat badan balita, kita dapat mengukurnya dengan mudah dengan cara menimbangnya. Tetapi, untuk variabel yang tidak terukur, kita masih membutuhkan sejumlah indikator untuk mengukurnya. Sebagai contoh, untuk mengukur variabel derajat rumah sehat berpendapat, kita membutuhkan sejumlah indikator yang dapat menggambarkan derajat rumah sehat itu sendiri. Misalnya, jenis dinding, luas lantai dan jenis atap. Instrumen survei yang disusun berdasarkan kerangka acuan yang jelas atau landasan teori yang tepat akan menghasilkan instrumen survei yang memenuhi kriteria validitas logis.

Selanjutnya, instrumen survei tidak cukup hanya memenuhi kriteria validitas logis. Instrumen survei juga harus valid secara empiris (validitas empiris). Pada tahap inilah perlunya instrumen survei diujicobakan sebelum digunakan untuk penelitian sesungguhnya. Berdasarkan uji coba instrumen ini, validitas empiris akan tinggi jika:
a. Sasaran survei yang diteliti sudah sesuai dengan tujuan penelitian.
b. Pertanyaan yang disusun dalam instrumen survei mempunyai alur yang baik.

Instrumen dengan validitas empiris yang baik dapat mengidentifikasi variasi jawaban responden disebabkan oleh struktur pertanyaan yang difahami oleh responden. Hal ini bisa diketahui dari keterkaitan antara satu variabel dengan variabel lain atau antara indikator yang satu dengan indikator yang lain yang disusun dalam instrumen survei. Sebaliknya, jika instrumen survei tidak difahami oleh responden akan menghasilkan variasi jawaban responden yang tidak menunjukkan keterkaitan antar variabel atau indikator yang diteliti. Dalam hal ini, variasi data dihasilkan dari ketidakmengertian responden terhadap maksud pertanyaan yang dinyatakan dalam instrumen survei.

Mengukur Validitas Empiris

Untuk mengetahui tingkat validitas empiris instrumen survei, ada dua cara yang dapat digubakan. Pertama, mengukur keterkaitan variabel penelitian dengan variabel lain yang dijadikan sebagai validator. Misalnya, untuk mengukur prestasi belajar pada mata pelajaran IPA seorang guru bisa mengukur keterkaitan nilai ulangan IPA dengan rata-rata nilai raportnya. Dalam hal ini, rata-rata nilai raport dijadikan sebagai validator. Dengan cara seperti ini, peneliti mengukur validitas eksternal dari instrumen survei.

Cara yang kedua adalah dengan mengkaji jawaban setiap item pertanyaan yang diajukan dalam instrumen survei. Validitas yang dihasilkan dengan cara ini dinamakan validitas internal. Perlu diketahui bahwa instrumen survei mungkin saja disusun berdasarkan beberapa faktor (variabel) yang masing-masing faktor (variabel) itu diukur lebih lanjut oleh beberapa indikator. Karena itu, validitas internal bisa diketahui dengan cara:

a. Mengukur keterkaitan antar faktor atau variabel.
b. Mengukur keterkaitan antar indikator.

Validitas internal akan diperoleh apabila peneliti menemukan keterkaitan baik antar faktor dengan faktor, indikator dengan indikator maupun indikator dengan faktor.

Karena validitas hanya diukur dari keterkaitan antar faktor atau antar indikator maka metode statistik yang digunakan cukup analisis korelasi. Pembaca tinggal mengkorelasikan setiap butir pertanyaan dalam survei atau mengkorelasikan jumlahan beberapa butir pertanyaan dalam instrumen survei sebagai gambaran faktor atau indikator yang diukur. Silahkan gunakan korelasi Pearson apabila variabel yang diukur dengan skala kontinyu dan gunakan korelasi Spearman apabila variabel diukur dengan skala ordinal. Jadi, mengukur validitas instrumen survei sesungguhnya mudah bukan?

Sumber Pustaka
Arikunto Suharsimi. (1993). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.

10 Comments

  1. assalamualaikum wa rahmatullah wa barakatuh, amiin
    Uji Validitas instrumen selalu dikaitkan dengan kriteria eksternal, saya kira hal itu merupakan dasar dari semua pengukuran validitas instrumen. Apakah ada tanggapan mengenai hal ini ? Karena banyak sekali buku mengenai “SPSS” yang isinya menyesatkan dalam hal pengukuran validitas instrumen. Terimakasih untuk tanggapannya

      1. Great Blog Mas Arif…..
        Uji validitas digunakan untuk mengantisipasi apa yang telah Mas Arif posting di blognya. Dengan uji validitas ini, peneliti yakin bahwa instrumen yang digunakan telah tepat dengan data yang hendak dikumpulkan yang ditunjukkan oleh tingginya nilai validitasnya.

  2. saya mohon.. bagaimana cara melakukan uji validitas dengan menggunakan spss 13..
    note: instrumen saya skala likert

    1. Sebenarnya, tidak ada perbedaan cara analisis menggunakan SPSS versi berapapun. karena yang berbeda hanya tampilan menu dan Outputnya saja. versi 15 ke bawah outpunya ber ekstensi .SPO sdangkan versi 16 keatas (saat ini v.18)Outputnya berekstensi .SPV (pakai java)

  3. saya mau tanyakan tentang cara mengolah suatu instrumen misalnya sy menggunakan skala likert,trus gmana caranya mengolah dengan spss tuk menentukan validitas dan realibilitas instrumen tersebut?
    Terima kasih sebelumnya

  4. saya punya kuesioner yg berisi:
    Faktor Skala
    ———————————–
    X sgttdkpntg tdkpntg ckppntg ptg sgtpentng
    harga
    kapasitas
    desain produk
    garansi

    nantina responden akan memberi tanda contreng dr 5 skala tsb!
    nah yg jd masalahnya adalah bisakah kuesioner tsb diuji validitas n reliabilitasna? dan bagaimana langkah2 mengujina menggunakan SPSS, apa dulu yg harus diketik di variable view? n measure yg digunakan ordinal pa scale?
    trima ksih sebelumnya

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s